Indo’
apa kabarmu?
aku menulis isi hatiku untukmu
melalui tulisan tangan ini aku harap Allah menyampaikannya untukmu. kita tidak
hidup di dunia yang sama, namun satu hal yang pasti ndo aku selalu mengingatmu.
terkadang aku iri dengan mereka yang masih memiliki nenek dan kakek. mereka
yang menganggap kakek dan nenek mereka sebagai beban saja. meskipun tidak
semuanya seperti itu.
seharusnya, mereka bersyukur
dengan apa yang mereka miliki. kadang aku mempertanyakan, mengapa Allah meminta
nenek dan kakekku sangat cepat?
Usiaku 4 tahun saat ayah dari
ibuku meninggal dunia, kakekku sangat memanjakanku. selalu memberiku uang jajan
dan sangat menyayangiku. saat itu aku tidak mengerti mengapa kakekku terbaring
tak berdaya dan semua orang menangisinya. lalu..tanteku melihat kebingunganku
dan berkata “jangan cari kakekkmu nak..dia telah tiada dan tidak akan bersama
kita lagi”. denagn usiaku saat itu mungkin aku bisa mengerti dengan perkataan
itu. namun, ada sedikit kebingungan dalam diriku. lalu kemanakah kakekku?
jika..aku merindukannya bagaimana caraku untuk melepas kerinduanku?
usiaku 9 tahun ibu dari ayahku meninggal dunia
di tanggal 17 Agustus. saat aku benar-benar merasakan indahnya memiliki kakek
dan nenek. ayah dan ibu dari ayahku sering menyambangi tempat tinggal kami.
mereka datang berkunjung ke rumahku karena jarak antara rumahku dan rumah
mereka tidak begitu jauh. namun, ibu dari ayahku meninggal karena tumor ganas
di kepalanya. nenekku meninggal dunia.
saat usiaku 12 tahun
kakekku..ayah dari ayahku meninggal dunia akibat kecelakaan. kakek yang selalu
setia mengantar dan menjemputku sekolah. kakek yang menyayangiku tanpa aku
sadari. kata ibuku dia selalu menyebut namaku. namun, aku tidak menyadari
betapa sayangnya kakekku padaku.
lalu yang terakhir adalah
nenek ako’ ku. beliau meninggalkanku ketika aku kuliah. saat aku libur kuliah
aku selalu tidur bersamanya. nenek yang sangat menyanyangi cucunya. saat aku ke
jakarta untuk mengikuti kegiatan Arkeologi yaitu PIAMI. beliau memberiku uang
untuk jajan katanya. aku sangat senang. saat ke jogjapun beliau memesan sarung
batik. aku khusus membelikannya dan jauh-jauh meminta temanku di ugm untuk
mengantarku. saat pulang dari jawa aku memberikannya sarung itu. beliau sangat
senang dengan oleh-oleh pemberianku. aku tidak tau bahwa itulah kado terakhir
untuk nenekku.
aku masih saja menangis ketika
mengingat nenekku yang telah tiada karena beliaulah yang paling lama bersamaku
diantara nenek dan kakekku yang lain.
selamat jalan kakek2 dan
nenenk2 ku. semoga telah tenang kalian di alam yang baru.
aku hanya bisa mendoakan kalian
dari jauh...
titip rinduku untuk kedua
kakek dan nenekku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar